TONGKAT PRAMUKA
Tongkat pramuka yang paling lazim kita temui adalah
tongkat sepanjang 160 cm yang biasa dibawa oleh pramuka penggalang.Tongkat
tersebut identik dengan pramuka penggalang karena hanya pramuka pengalang yang
selalu membawa tongkat dan tali di pinggang dalam setiap latihan dan kegiatan
di luar ruangan.
Tongkat Pramuka Penggalang
Memang hanya pada regu pramuka penggalang yang memiliki
aturan dimana pinru (pemimin regu) dilengkapi dengan tongkat (baca Jukran
Gudep).Bahan yang digunakan biasanya bambu berdiameter kecil dan dicat dengan
warna merah dan putih.Namun sebenarnya tidak ada aturan yang menentukan
keharusan menggunakan bahan dan warna tertentu.Bahan bambu dipilih karena
murah, ringan, kuat dan ulet.
Panjang tongkat 160 cm dan dicat dengan 2 warna sebenarnya
berkaitan dengan fungsi tongkat sebagai alat ukur. Bagian tengah tongkat
berukuran 1 meter sebagai ukuran yang lazim digunakan di indonesia. Sedangkan
ujung-ujungnya dicat dengan warna berbeda dari bagian tengah berukuran 30 cm. Ukuran
tersebut adalah ukuran standar yang lazim digunakan di Eropa, yaitu 1 kaki (1
feet), dimana 1 kaki = 12 inch dan 1 inch = 2,54 cm. Tentu kamu sering menemui
penggaris yang dijual di toko alat tulis kebanyakan berukuran 30 cm.
Manfaat Tongkat
Tongkat memang seharusnya identik dengan pramuka.Karena kegiatan pramuka semestinya tidak lepas dari petualangan di alam terbuka.Entah sekedar kemping, hiking atau menjelajah ke dalam hutan dengan lingkungan yang kurang bersahabat.kalau sudah berkegiatan seperti itu, tongkat menjadi perlengkapan wajib dan sangat multifungsi. Manfaat tongkat dalam kegiatan kepramukaan antara lain:
1. Alat bantu jalan. Jika kamu pernah melakukan perjalanan jauh, pasti merasakan perbedaan berlajan hanya dengan dua kaki dibandingkan dengan bantuan tongkat. Apalagi jika melewati jalan yang terjal dan mendaki. Selain lebih aman, berjalan dengan bantuan tongkat juga lebih menghemat tenaga.
2. Alat perlindungan diri. Saat berjalan di alam terbuka, misalnya di hutan, terkadang kita bertemu dengan hewan liar yang membahayakan. Hewan tersebut bisa kita usir atau bunuh dengan aman jika kita tongkat yang panjang.
3. Alat bantu ketika menyeberangi sungai. Misalnya ketika menyeberangi sungai, kita bisa memeriksa kedalaman dan mencari tempat berpijak yang aman.
4. Alat bantu berjalan di tempat gelap. Dengan tongkat kita bisa memeriksa daerah di seitar kita saat gelap/ malam hari sehingga kita bisa tahu ke mana kami melangkah dengan aman
5. Alat ukur saat menaksir panjang atau jarak.
6. Bahan membuat dragbar saat kondisi darurat.
7. Alat bantu membawa barang.
8. Fungsi estetika dan identitas, misalnya dipasangi bendera regu, daftar nama anggota regu dan sebagainya.
Bagi pramuka penggalang, tongkat pramuka juga biasa
digunakan untuk berlatih pioneering. Misalnya membuat tiang bendera, kaki
tiga, mendirikan tenda, gapura, rak sepatu, rak peralatan dapur, jemuran dan
lain-lain.Makanya pramuka pengalang juga terbiasa membawa tongkat yang
dilengkapi dengan tali (biasanya dibuat simpul rantai).Selain memudahkan saat
membawa tongkat (disandang),
tali digunakan saat membuat peralatan tadi. Namun dalam
kegiatan berkemah yang sebenarnya akan lebih praktis jika peralatan tersebut
dibuat dengan benda lain yang disesuaikan bahan dan ukurannya.
JIka melihat manfaat tongkat di atas, maka dalam
berkegiatan sebenarnya tongkat yang kita gunakan bahan dan ukurannya bisa
disesuaikan dengan kebutuhan.Kita bisa saja menggunakan kayu yang ada di hutan
tempat kita berkegiatan.Panjang tongkat disesuaikan dengan postur tubuh
kita.Idealnya setinggi hidung kita.
Tongkat untuk Menyimpan Kenangan
Pramuka di masa lalu dan para penjelajah biasa memiliki
tongkat dari bahan kayu yang kuat dan awet.Mereka terbiasa mengukir tanggal,
peristiwa atau kegiatan penting yang mereka alami di tongkat. Tongkat tersebut
akan mereka simpan dan dijadikan kenangan ketika sudah pensiun. Bisa juga
dijadikan warisan turun-menurun.
Gambar di atas adalah salah satu contoh tongkat milik
pramuka di Amerika Serikat. Tongkat tersebut ditempeli tanda kecakapan dan
badge kegiatan yang dia ikuti saat menempuh ujian untuk menjadi eagle scout (di
Indonesia disebut Pramuka Garuda) pada tahun 1965.
0 Komentar