Kiasan Dasar dan Sistem Among Gerakan Pramuka

 

Kiasan Dasar

 

Kiasan Dasar adalah ungkapan yang digunakan secara simbolik dalam penyelenggaraan pendidikan kepramukaan.

1. Penggunaan Kiasan Dasar, sebagai salah satu unsur terpadu dalam pendidikan kepramukaan, dimaksudkan untuk mengembangkan imajinasi, sesuai dengan usia dan perkembangan, yang mendorong kreatifitas dan keikutsertaan peserta didik dalam  setiap kegiatan pendidikan  kepramukaan.

2. Bahwa Kegiatan pendidikan kepramukaan harus dikemas dalam Kiasan Dasar yang menarik, menantang, dan merangsang, disesuaikan dengan minat, kebutuhan, situasi dan kondisi anggota muda.

Selanjutnya Kiasan Dasar disusun dan dirancang untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan kepramukaan untuk setiap golongan serta merupakan salah satu unsur dalam Metode Kepramukaan yang pelaksanaannya harus tidak memberatkan anggota muda tetapi malah dapat memperkaya pengalaman.

Setiap Penyelenggaraan Kepramukaan dikemas dengan menggunakan Kiasan Dasar  yang dapat bersumber pada sejarah perjuangan dan budaya bangsa. Kata-kata penting dalam sejarah perjuangan dan budaya bangsa Indonesia digunakan secara sitematis seperti dalam pembagian golongan, tingkatan-tingkatan dan pengelompokan serta kegiatan Kepramukaan.



 

Sistem Among.

 

Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan digunakan sistem among. Sistem among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, merdeka pikiran dan tenaganya , disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antarmanusia.

Sistem among sebagaimana dimaksud di atas dilaksanakan dengan menerapkan prinsip kepemimpinan:

a.    ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;

b.    ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan;

c.    tutwuri handayani maksudnya di belakang memberi dorongan, dan pengaruh yang baik ke arah kemandirian.

 

Sistem among dilaksanakan dalam bentuk hubungan pendidik dengan peserta didik

merupakan hubungan khas, yaitu setiap anggota dewasa wajib memperhatikan

perkembangan anggota muda secara pribadi agar  pembinaan yang dilakukan

sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka.

Dalam melaksanakan tugasnya anggota dewasa wajib bersikap dan berperilaku

berdasarkan:

a.    Kasih-sayang, kejujuran, keadilan, kepatutan, kesederhanaan, kesanggupan berkorban, dan rasa kesetiakawanan sosial;

b.    Disiplin disertai inisiatif dan bertanggungjawab kepada Tuhan Yang Maha Esa, negara dan bangsa, sesama manusia, diri sendiri, alam, dan lingkungan hidup.

 

Anggota dewasa berupaya secara bertahap menyerahkan kepemimpinan sebanyak

mungkin kepada anggota muda, untuk selanjutnya anggota dewasa secara

kemitraan memberi semangat, dorongan dan pengaruh yang baik.


Posting Komentar

0 Komentar